yeah .... I'm a geologists.
what do you know about a geogolist?? they're a rock man??
hahahaha that's our called.
kami menamakan diri kami sebagai Rock Man, please dont think if that's the meanings of "rock man" (manusia batu) :D
oke, mungkin ini garing yaaa :D
#emang nggak bisa bercanda si :p
gelogist?? pastinya tanya-tanya donk apa, siapa, bagaimana geologist itu?
geologist is a specialist in geology, bahasa gampangnya tuh ya ahli geologi gitu.
eits,,,, bukan berarti ane ngrasa kalau ane udah jadi ahli ya,,,,, semua masih butuh proses yang panjang dan lama buat jadi seorang yang dibilang ahli. (but, i wish i can be a true geologist, one day..... aamiin)
ahli geologi itu nggak cuma pinter dalam geologi tapi mesti pinter dalam segala hal. udah tau donk kenapa?
yups.... karena setiap ilmu itu saling terkait satu sama lain. nggak mungkin donk kita tau tentang struktur batuan tapi nggak tau jenis batunya?? kan aneh yaaa, aneh banget pasti hahaha
ane punya cerita kehidupan anak-anak geologi nih...... yang pasti bikin ngiler cewek-cewek diluar sana *PD*
menurut calis ane yee,,,,, anak geologi itu dekil, item, jorok, dll. tapi ane selalu punya alasan buat ngruntuhin tuh pandangan dia dengan argumen ane yang sangat masuk akal hahaha
"yaaa, gimana kita nggak dekil, item gitu wonk kita aja kerjanya di lapangan, nggak kaya kamu yang kerjanya di ruangan trus (secara calis ane cagur broooh *pamer dikit kalau udah laku* :D)"
tapi kalau masalah jorok, itu karena keadaan bro,,,, lah kita dilapangan beberapa hari, nggak nyuci, nggak mandi itu mah hal biasa (kecuali buat cewek). kita biasa minum air sungai, kita biasa nggak ganti baju 2-3hari, kita biasa tidur beralaskan tanah dan beratap langit. tapi,,,,, sekali lagi ane tekankan!! itu kalau cuma kalau kita lagi dilapangan guys.
kalau kita udah di kampus?? kita tetep aja mahasiswa, ya walaupun dengan rambut gondrong kita, baju kusut kita, tapi seenggaknya muka kita nggak dekil bro hahahaha
menurut ane, geologist itu keren bro, makanya ane dulu mutusin masuk sini (meski dengan tipuan kakak kelas ane) ane nggak nyesel kok (cuma dongkol aje). loe loe pade mau nyari cowok kek apa? semua ada deh di kita :D
nyari cowok kece, ganteng? ade.... kita semua kece, cool abis dah (es batu kali), ganteng?? nggak usah ditanya :D
cowok yang lemah lembut? perhatian? tulus? ikhlas? semua ada dikita :D
biarpun kita dapet julukan Rock Man, badan kita udah kaya batu, tapi hati kita tetep lembut bro, kaya kapas nyemplung air gitu :D
kita menghargai wanita, kita jaga wanita, kita tanggungjawab bro.
jangankan wanita, batu aja kita rawat (buat bahan penelitian :D).
halah.... jadi nglantur kemana mana kan? maaf, khilaf :D
sebenarnya intinya ane nulis tuh cuma pingin informasiin si...... ayo masuk geologi, kalian bakal nemu banyak hal baru disini. muncak, survival, dll.
you'll find me ini here :D
spesial for you :*
this note by Lely Medya
kampiun jiwa
Senin, 22 September 2014
Minggu, 08 Juni 2014
Dari aku kecil, aku seneng banget denger cerita tentang peri, malaikat, dsb lah ya karena dari kecil aku sering di panggil "Peri Kecil".
hmm.... entah si karena apa, aku cuma ingin membuktikan bahwa mereka ada tapi aku nggak tau apa bedanya. Dulu yang ada dalam benak aku itu, yang namanya peri ya malaikat gitu, tapi setelah dewasa dan suka buka2 google buat nyari info ternyata itu mereka beda. sama seperti lucifer sama iblis gitu lah.
Terntaya peri itu merupakan sebentuk makhluk gaib, sejenis siluman gitu, yang memiliki kekuatan berbeda. peri itu ada yang jahat dan baik. Sedangkan malaikat?? jelas sekali mereka adalah makhluk Tuhan yang paling baik ibadahnya (menurut Al-Qur'an). sama seperti dulu aku mengira bahwa lucifer aalah iblis tapi setelah aku baca, kalau dalam cerita kartun DxD (kalau yang belum pernah nonton aku ada filenya ni) si Lucifer itu digambarkan sebagai "malaikat yang jatuh" dan sangat-sangat membenci iblis.
eits..... kenapa jadi mampir ke Lucifer ya :D
ok, back to Laptop (gaya Tukul), kita bahas lagi tentang Peri.......
Peri itu selalu digambarkan sebagai makhluk kecil bersayap, peri itu identik dengan kebaikan (maka dari itu aku dipanggil peri kecil :D ). tapi sampai sekaang belum ada bukti otentik yan menyatakan bahwa peri itu ada.
mungkin, entah sampai kapan, legenda tentang peri itu hanya sebuah ilusi yang berasal dari dongeng-dongeng pengantar tidur
Ini merupakan type beberapa peri yang diambil dari google :
hmm.... entah si karena apa, aku cuma ingin membuktikan bahwa mereka ada tapi aku nggak tau apa bedanya. Dulu yang ada dalam benak aku itu, yang namanya peri ya malaikat gitu, tapi setelah dewasa dan suka buka2 google buat nyari info ternyata itu mereka beda. sama seperti lucifer sama iblis gitu lah.
Terntaya peri itu merupakan sebentuk makhluk gaib, sejenis siluman gitu, yang memiliki kekuatan berbeda. peri itu ada yang jahat dan baik. Sedangkan malaikat?? jelas sekali mereka adalah makhluk Tuhan yang paling baik ibadahnya (menurut Al-Qur'an). sama seperti dulu aku mengira bahwa lucifer aalah iblis tapi setelah aku baca, kalau dalam cerita kartun DxD (kalau yang belum pernah nonton aku ada filenya ni) si Lucifer itu digambarkan sebagai "malaikat yang jatuh" dan sangat-sangat membenci iblis.
eits..... kenapa jadi mampir ke Lucifer ya :D
ok, back to Laptop (gaya Tukul), kita bahas lagi tentang Peri.......
Peri itu selalu digambarkan sebagai makhluk kecil bersayap, peri itu identik dengan kebaikan (maka dari itu aku dipanggil peri kecil :D ). tapi sampai sekaang belum ada bukti otentik yan menyatakan bahwa peri itu ada.
mungkin, entah sampai kapan, legenda tentang peri itu hanya sebuah ilusi yang berasal dari dongeng-dongeng pengantar tidur
Ini merupakan type beberapa peri yang diambil dari google :
1.Asrais
– kecil, lembut, peri laki-laki. Tidak bisa terkena sinar matahari
langsung; selain itu mereka akan meleburkan diri kedalam kolam air.
2.Banshee – “peri wanita”; merupakan jiwa yang melekat pada keluarga-kelurga tertentu. Ketika seorang anggota keluarga mendekati ajalnya, keluarga itu akan mendengar banshee menangis. Tidak selalu menakutkan.
3.Bogles – Umumnya merupakan iblis-sifat dasarnya Goblin walaupun mereka cenderung untuk merugikan dengan cara melakukan kebohongan dan pembunuhan.
4.Brownies – Umumnya senang berada disekitar manusia dan pekarangan rumah. Bersahabat dan benar-benar membantu.
5.Dwarfs – bertubuh pendek gemuk dan kuat. Mencapai dewasa pada usia tiga tahun dan berwarna abu dan berjenggot pada usia tujuh tahun. Disebutkan bahwa mereka tidak bisa terlihat di bawah sinar matahari, sehingga untuk melihatnya harus membawa mereka ke batu. Bagaimanapun, ada ramuan dan mantera-mantera yang bisa membuat mereka tahan terhadap sinar matahari.
6.Dryads – Mereka adalah jiwa yang menghuni pohon-pohon, khususnya pohon oak. Druid menggunakan mereka sebagai sumber inspirasi.
7.Elves – Nama lain dari pasukan peri yang diketahui. Mereka dibagi lagi menjadi Seelie dan Unseelie.
8.Fir Darrig – (Fear Deang) Secara praktis merupakan badut alam yang mengerikan. Mereka bisa merubah wajahnya menjadi siapapun yang diinginkannya.
9.Gnomes – Elemen-elemen dasar bumi. Mereka hidup dibawah permukaan tanah dan menjaga harta-harta yang ada di bumi. Gnome pekerja logam yang mengagumkan, khususnya untuk pedang dan baju besi.
10.Goblins – Adalah nama yang digunakan bagi spesies peri yang buruk. Tubuhnya kecil dan jahat, dan biasanya bergerombol karena akan kehilangan kemampuannya jika bertindak sendirian. Mereka biasanya dikendalikan oleh sebuah Mage untuk maksus-maksud jahat.
11.Gwragged Annwn – (Gwageth anoon) merupakan peri air, yang kadang-kadang mengambil manusia pria untuk dijadikan suami-suaminya.
12.Gwyllion – Merupakan hantu air scotlandia. Mereka sering tampak sebagai laki-laki berambut atau hantu wanita menyeramkan yang mencegat dan menyesatkan para pejalan malam hari di jalan-jalan pegunungan. Peri gunung senang duduk di atas batu pada salah satu sisi dari jalur pegunungan dan diam-diam mengawasi orang-orang yang menlintas.
13.HobGoblins – Biasanya merupakan nama untuk makhluk kecil aneh namun bersahabat biasa kita sebut kurcaci.
14.Knockers (Buccas) – Ruh daerah pertambangan yang bersahabat dengan para penambang. Mereka mengetuk lapisan bijih yang banyak kandungan logamnya.
15.Leprechauns – Sangat lihai dan licik dan dapat menghilang dalam satu kejapan mata. Mereka terutama sekali sangat mencintai, dan aktif pada hari-hari Saint Patrick, tetapi hari apapun juga baik bagi mereka.
16.Mer-People-Mermaid – Mereka tinggal didalam air, tetapi mereka mirip manusia dari pinggang ke atas dan memiliki ekor seperti ikan. Mereka sangat menarik sekali sehingga memikat nelayan-nelayan menuju kematiannya. Disebut juga Murdhuacha (muroo-cha) atau Merrows.
17.Pixies – Sering berwujud landak. Mereka peri yang jahat yang senang mempermainkan manusia dan bangsa peri lainnya. Mereka juga senang mencuri kuda untuk ditunggangi.
18.Phouka – Bisa terlihat dalam berbagai bentuk binatang dan biasanya berbahaya.
19.Redcap – Salah satu iblis yang terkenal dari old Border Goblins . Dia tinggal di reruntuhan menara atau kastil-kastil, terutama yang memiliki sejarah kejahatan. Dia mewarnai topinya dalam darah manusia.
20.Shefro – Peri laki-laki yang mengenakan jubah hijau dan topi merah.
21.Sidhe (shee) – Nama untuk peri-peri yang tinggal di bawah permukaan tanah. Sebuah gundukan kuburan tua atau bukit kecil yang mempunyai pintu menuju kerajaan peri bawah tanah yang indah.
22.Sluagh – Ruh penasaran yang kematiannya tak termaafkan, atau para penyembah berhala. Merupakan lawan yang hebat bagi peri dataran tinggi. Spriggans – Diceritakan berwajah jelek, aneh dan kerdil dalam dunia alami mereka, tetapi dapat merubah bentuk dalam ukuran raksasa. Spriggans merupakan gerombolan penjahat yang keji, ahli dalam mencuri, perusak yang cekatan dan membahayakan. Mereka mampu merampok rumah-rumah manusia, menculik anak-anak (dan meninggalkan seorang bayi Spriggan yang menjijikkan sebagai gantinya).
23.Trolls – Tidak suka terkena sinar matahari. Mereka sering melakukan tarian bagian potongan telinga yang aneh yang disebut ‘Henking’.
24.Trows – Sama dengan Trolls dan menyukai mereka, anti terhadap sinar matahari. Mereka juga melakukan tarian ‘Henking’.
25.Urisk – Merupakan peri terpencil yang sering mendiami kolam-kolam sepi. Dia akan sering menampakkan diri pada rombongan manusia namun kemunculan yang aneh dan menyeramkan merupakan cara yang dilakukannya.
26.Water Fairies – Adalah penyedia makanan bagi tanaman-tanaman dan pengambil kehidupan . Mereka mengkombinasikan kecantikan dengan penghianatan dan kematian. Mereka bisa menjadi teman atau lawan.
kalau ada yang punya rasa enasaran kaya aku, selamat membaca :)
2.Banshee – “peri wanita”; merupakan jiwa yang melekat pada keluarga-kelurga tertentu. Ketika seorang anggota keluarga mendekati ajalnya, keluarga itu akan mendengar banshee menangis. Tidak selalu menakutkan.
3.Bogles – Umumnya merupakan iblis-sifat dasarnya Goblin walaupun mereka cenderung untuk merugikan dengan cara melakukan kebohongan dan pembunuhan.
4.Brownies – Umumnya senang berada disekitar manusia dan pekarangan rumah. Bersahabat dan benar-benar membantu.
5.Dwarfs – bertubuh pendek gemuk dan kuat. Mencapai dewasa pada usia tiga tahun dan berwarna abu dan berjenggot pada usia tujuh tahun. Disebutkan bahwa mereka tidak bisa terlihat di bawah sinar matahari, sehingga untuk melihatnya harus membawa mereka ke batu. Bagaimanapun, ada ramuan dan mantera-mantera yang bisa membuat mereka tahan terhadap sinar matahari.
6.Dryads – Mereka adalah jiwa yang menghuni pohon-pohon, khususnya pohon oak. Druid menggunakan mereka sebagai sumber inspirasi.
7.Elves – Nama lain dari pasukan peri yang diketahui. Mereka dibagi lagi menjadi Seelie dan Unseelie.
8.Fir Darrig – (Fear Deang) Secara praktis merupakan badut alam yang mengerikan. Mereka bisa merubah wajahnya menjadi siapapun yang diinginkannya.
9.Gnomes – Elemen-elemen dasar bumi. Mereka hidup dibawah permukaan tanah dan menjaga harta-harta yang ada di bumi. Gnome pekerja logam yang mengagumkan, khususnya untuk pedang dan baju besi.
10.Goblins – Adalah nama yang digunakan bagi spesies peri yang buruk. Tubuhnya kecil dan jahat, dan biasanya bergerombol karena akan kehilangan kemampuannya jika bertindak sendirian. Mereka biasanya dikendalikan oleh sebuah Mage untuk maksus-maksud jahat.
11.Gwragged Annwn – (Gwageth anoon) merupakan peri air, yang kadang-kadang mengambil manusia pria untuk dijadikan suami-suaminya.
12.Gwyllion – Merupakan hantu air scotlandia. Mereka sering tampak sebagai laki-laki berambut atau hantu wanita menyeramkan yang mencegat dan menyesatkan para pejalan malam hari di jalan-jalan pegunungan. Peri gunung senang duduk di atas batu pada salah satu sisi dari jalur pegunungan dan diam-diam mengawasi orang-orang yang menlintas.
13.HobGoblins – Biasanya merupakan nama untuk makhluk kecil aneh namun bersahabat biasa kita sebut kurcaci.
14.Knockers (Buccas) – Ruh daerah pertambangan yang bersahabat dengan para penambang. Mereka mengetuk lapisan bijih yang banyak kandungan logamnya.
15.Leprechauns – Sangat lihai dan licik dan dapat menghilang dalam satu kejapan mata. Mereka terutama sekali sangat mencintai, dan aktif pada hari-hari Saint Patrick, tetapi hari apapun juga baik bagi mereka.
16.Mer-People-Mermaid – Mereka tinggal didalam air, tetapi mereka mirip manusia dari pinggang ke atas dan memiliki ekor seperti ikan. Mereka sangat menarik sekali sehingga memikat nelayan-nelayan menuju kematiannya. Disebut juga Murdhuacha (muroo-cha) atau Merrows.
17.Pixies – Sering berwujud landak. Mereka peri yang jahat yang senang mempermainkan manusia dan bangsa peri lainnya. Mereka juga senang mencuri kuda untuk ditunggangi.
18.Phouka – Bisa terlihat dalam berbagai bentuk binatang dan biasanya berbahaya.
19.Redcap – Salah satu iblis yang terkenal dari old Border Goblins . Dia tinggal di reruntuhan menara atau kastil-kastil, terutama yang memiliki sejarah kejahatan. Dia mewarnai topinya dalam darah manusia.
20.Shefro – Peri laki-laki yang mengenakan jubah hijau dan topi merah.
21.Sidhe (shee) – Nama untuk peri-peri yang tinggal di bawah permukaan tanah. Sebuah gundukan kuburan tua atau bukit kecil yang mempunyai pintu menuju kerajaan peri bawah tanah yang indah.
22.Sluagh – Ruh penasaran yang kematiannya tak termaafkan, atau para penyembah berhala. Merupakan lawan yang hebat bagi peri dataran tinggi. Spriggans – Diceritakan berwajah jelek, aneh dan kerdil dalam dunia alami mereka, tetapi dapat merubah bentuk dalam ukuran raksasa. Spriggans merupakan gerombolan penjahat yang keji, ahli dalam mencuri, perusak yang cekatan dan membahayakan. Mereka mampu merampok rumah-rumah manusia, menculik anak-anak (dan meninggalkan seorang bayi Spriggan yang menjijikkan sebagai gantinya).
23.Trolls – Tidak suka terkena sinar matahari. Mereka sering melakukan tarian bagian potongan telinga yang aneh yang disebut ‘Henking’.
24.Trows – Sama dengan Trolls dan menyukai mereka, anti terhadap sinar matahari. Mereka juga melakukan tarian ‘Henking’.
25.Urisk – Merupakan peri terpencil yang sering mendiami kolam-kolam sepi. Dia akan sering menampakkan diri pada rombongan manusia namun kemunculan yang aneh dan menyeramkan merupakan cara yang dilakukannya.
26.Water Fairies – Adalah penyedia makanan bagi tanaman-tanaman dan pengambil kehidupan . Mereka mengkombinasikan kecantikan dengan penghianatan dan kematian. Mereka bisa menjadi teman atau lawan.
kalau ada yang punya rasa enasaran kaya aku, selamat membaca :)
Selasa, 03 Juni 2014
makalah apresiasi seni rupa
APRESIASI KARYA SENI RUPA

Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Seni
Rupa pada semester empat (4)
Dosen
Pembimbing : Moh. Fathurrahman, S.Pd, M.Sn
Disusun
Oleh :
1. Desi
Amida (1401412354)
2. Lely
Medyawati (1401412483)
3. Alifah
Miftachurrochmah (1401412589)
4. Dian
Anugraheni (1401412590)
5. Novi
Dyah Indriani (1401412591)
6. Alifah
Nur Oktaviana (1401412596)
7. Yenita
Diah Kurniasih (1401412603)
8. Aryanto
Indra Susilo (1401412610)
Rombel
4E
Pendidikan
Guru Sekolah Dasar UPP Tegal
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
selalu memberikan ilmu serta limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan penegak risalah-Nya,
semoga kita tetap menjadi umatnya hingga hari akhir nanti.
Makalah yang berjudul “Apresiasi Karya Seni Rupa”
ini disusun sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah Seni Rupa yang diampu
oleh bapak Moh. Fathurrahman, S.Pd,
M.Sn.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan
pada karya makalah ini. Oleh sebab itu Penulis menantikan adanya kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca yang budiman demi perbaikan untuk penulisan
yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul...................................................................................................
i
Kata
Pengantar......................................................................................................
ii
Daftar
Isi...............................................................................................................
iii
BAB
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang..........................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah.....................................................................................
1
C. Tujuan........................................................................................................
1
BAB
II Pembahasan
A. Apresiasi
Seni Rupa..................................................................................
2
B. Seniman
dan Karya Seni...........................................................................
3
C. Unsur
dan Prisip Seni Rupa......................................................................
15
D. Membina
Apresiasi Seni pada Anak.........................................................
19
BAB
III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................
21
B. Saran..........................................................................................................
21
Daftar
Pustaka.......................................................................................................
22
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
seni merupakan saran untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik
anak menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan. Melalui permainan,
kita dapat mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Melalui permainan dalam pendidikan seni anak memiliki keleluasaan untuk
mengembangkan kreativitasnya.
Apresiasi
seni merupakan salah satu pembelajaran penting dalam pendidikan seni rupa. Maka
dari itu, sangat penting bagi seorang guru untuk memberi pelajaran bagi siswa
siswinya tentang apresiasi seni terutama seni rupa.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu apresiasi
seni rupa?
2.
Siapa itu seniman
dan bagaimana karya seni itu?
3.
Apa saja unsur dan
prinsip dalam seni rupa?
4.
Bagaimana cara
membina apresiasi seni pada anak?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
pembahasan ini yaitu :
1.
Mengetahui apa dan
bagaimana apresiasi seni itu.
2.
Mengetahui tentang
seniman dan karya seninya.
3.
Mengetahui unsur
dan prinsip dalam seni rupa.
4.
Mengetahui cara
membina apresiasi seni pada anak usia sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Apresiasi
Seni Rupa
Apresiasi
. Kata
apresiasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu appretiatus yang
artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu
keindahan karya seni. “appreciatie” (Belanda), “appreciation” (Ing), menurut kamus Inggris, “to
appreciate”, yaitu bentuk kata kerja yang berarti: to judge the value of; understand or enjoy fully in the right way
(Oxford), to estimate the quality of; to
estimate rightly; to be sensitively aware of
(Webster).
Apresiasi Seni
Secara umum apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti,
mengerti sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif
terhadap segi-segi estetika. Apresiasi dapat juga diartikan berbagi pengalaman
antara penikmat dan seniman, bahkan ada yang menambahkan, menikmati sama
artinya dengan menciptakan kembali. Tujuan pokok penyelenggaran apresiasi seni
adalah menjadikan masyarakat "melek seni" sehingga dapat mencrima
seni sebagaimana mestinya. Dengan kata-kata yang lebih lengkap, apresiasi
adalah kegiatan mencerap (menangkap dengan pancaindera), menanggapi, menghayati
sampai kepada menilai sesuatu (dalam hal ini karya seni).
Kegiatan apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni dapat
diartikan sebagai upaya untuk memahami berbagai hasil seni dengan segala
permasalahannya serta terjadi lebih peka akan nilai-nilai estetika yang
terkandung di dalamnya. Hal ini ditegaskan oleh Soedarso (1990:77) bahwa
apresiasi adalah: “Mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil
seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai
karya tersebut dengan semestinya.” Sementara itu Rollo May (Alisyahbana, 1983:81)
menambahkan bahwa berapresiasi terhadap suatu kreasi baru atau hasil seni juga
merupakan suatu tindakan kreatif.
Mengapresiasi karya seni itu penting sekali karena akan
membuat hidup lebih nikmat, gembira, sehat. Bayangkan, bagaimana jika ada orang
yang tidak mampu sekali menikmati karya seni (dalam arti luas, termasuk seni di
luar seni rupa). Dalam kehidupan sehari-hari, secara disadari atau tidak, orang
melakukan apresiasi pada tingkat tertentu: menonton pameran, mendengarkan
musik, menonton film di TV, memilih motif kain dan sebagainya.
Apresiasi Seni Rupa
Apresiasi
seni rupa digunakan untuk meningkatkan pemahaman anak terhadap wawasan seni,
meningkatkan kualitas ekspresi diri, dan meningkatkan pengenalan anak-anak
terhadap seni dan budaya bangsa sendiri serta meningkatkan kepekaan estetik
anak-anak.
Materi
apresiasi seni rupa meliputi: karya seni, seniman dan penghayatan, riwayat
beberapa seniman besar, beberapa aliran dalam seni rupa, unsur-unsur dan
prinsip-prinsipseni rupa, sert membina kegiatan.
B.
Seniman dan Karya Seni
Berbicara
tentang apresiasi seni rupa tidak bisa lepas dari pembicaraan mengenai tiga
komponen seni yaitu karya seni, aktivitas penciptaan karya seni dan aktivitas
penghayatan karya seni. Ketiga komponen ini biasa disebut “ Tri Tunggal
Komponen Seni “. Arti ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lainnya. Pembicaraan ketiga komponen ini
memberikan kemungkinan arti dan atau kedudukan karya seni sebagai bentuk dan
wadah ungkapan penciptaan dan pada gilirannya menjadi bahan renungan timbal
balik dari penghayatannya.
1.
Batasan pengertian karya seni
Dilihat dari segi aktivitasnya,
karya seni adalah hasil aktivitas ciptaan manusia. Kata-kata ciptaan menandai
adanya suatu pengubahan ke dalam bentuk baru. Karya seni bukan
sekedar apa yang ditemukan manusia baik itu benda atau hasil
penanganan apa adanya kemudian dipajang, melainkan merupakan suatu
ciptaan manusia yang telah mendapat pengolahan fisik (mengenai
teknik dan bahan) maupun mental/segi isi (mengenai tata susunan
unsur-unsur seni, visi atau ide pencipta).
Dilihat dari segi latar belakang
proses pelahiran karya seni, seni merupakan visi (pandangan) pribadi
atau merupakan pandangan/wadah kehidupan batiniah pencipta. Oleh
karena itu, karya seni bukanlah sekedar wujud lahiriah melulu, dan
juga bukan sekedar perwujudan kesan-kesan atau memori yang
diangankan atau dipikirkan. lebih dari itu karya seni membabarkan
suatu nilai tertentu.
Hal lain yang juga membedakan karya
seni dan karya non seni adalah karya seni memiliki visi yang bernilai artistik,
karena karya seni mengandung tatanan bentuk atau tatanan medium yang secara
harmonis menyatupadukan unsur-unsur seni.
Berdasarkan uraian di atas karya
seni menyangkut hal-hal :
ü karya seni merupakan hasil aktivitas
ciptaan manuasi yang mengindifikasikan adanya perubahan bentuk baru.
ü karya seni diciptakan dengan bahan
dan teknik tertentu.
ü karya seni merupakan visi pribadi
dan menjadi wadah perasaan batiniah pencipta. karena mengandun g visi, maka
karya seni memiliki makna atau bernilai ungkap.
ü karya seni adalah pembabaran
pengalaman estetis pencipta, maka wujud seni bernilai artistik dan estetis.
ü karya seni merupakan media
komunikasi antara pencipta dan penghayat.
2.
Batasan pengertian seniman
Secara
sederhana yang dikatakan seniman adalah orang yang ahli menciptakan karya seni.
Hal ini memberikan pengertian, bahwa tidak semua orang bisa disebut
seniman.
Pertama,
yang dikatan seniman adalah orang yang memiliki kelebihan dalam hal kepekaan atau
sensibilitas, baik kepekaan yang berhubungan dengan apa yang ada di luar
dirinya maupun kepekaan rasa indah yang ada di dalam dirinya.
Seorang seniman biasanya mudah bereaksi terhadap lingkunngannya yang
kemudian menjadi sarana ide ciptaannya.
Kedua,
yang dikatakan seniman adalah orang yang memiliki kemampuan
mencipta. Menurut De Bruyne pada dasarnya karya
seni merupakan perpaduan antara isi dan bentuk yang tidak dapat
dipisahkan. isi merupakan pengalaman batiniah yang menggambarkan proses
ditemukannya ide hingga menuju lahirnyaa karya seni dalam wujud
konkrit sensual, bentuk merupakan tata susunan sensual dari hasil
proses pengolahan media yang terikat pada ruang dan waktu. Hal
ini memberikan gambaran, bahwa seniman dalam menciptakan karya seni
didasari adanya dua kemampuan yang berhubungan dengan aktivitas spiritual
dan kemampuan yang berhubungan dengan aktivitas fisik.
Seorang
seniman untuk dapat mewujudkan karya seni tidak sekadar tahu mamfaat bahan dan
peralatan yang akan dipakai, melainkan lebih dari itu. Kemampuan
teknik manual di dalam usaha memberi wujud kepada visi inilah yang
disebut kemampuan fisik. Oleh karena itu , teknik yang digunakan seniman sulit
dilaksanakan orang lain.
3.
Batasan pengertian penghayatan
Pada dasarnya semua orang yamg
berhadapan dan melakukan komunikasi dengan karya seni disebut “
penghayat/apresiator”, baik orang awam, para ahli atau kritikus seni maupun
seniman itu sendiri. Pengertian ini memberikan gambaran, bahwa penghayatan seni
itu heterogen yaitu terdiri dari berbagai kelompok yang memiliki kualitas
pandangan dan sikap yang berbeda-beda.
Dilihat dari segi cara menanggapi
karya seni, penghayatan dapat dibagi dalam dua kategori yaitu :
a. Pertama, penghayatan yang
menanggapi karya seni dengan mata fisik. penghayatan ini hanya
dilakukan dengan melihat dan mengamati apa yang tampak menurit hukum
fisiologi artinya hanya terbatas pada pengertian mengamati.
b. Kedua, penghayatan yang
menanggapi karya seni dengan mata psikis. Penghayatan ini
tidak hannya melalui jangkauan indera mata, lebih dari itu sudah sampai pada
pengamatan secara batin. Jadi walaupun penghayatan itu dilakukan dengan melihat
melalui mata tetapi respons kita bisa berkembang ke berbagai cara dengan juga
melibatkan respons fisis lainnya yaitu bisa sampai pada respons yang ada di
seluruh tubuk kita.
Dilihat
dari segi sikap yang sebaiknya dimiliki penghayat dalam
mengapresiasikan karya seni ada tiga cakupan sikap.
a.
Pertama, sikap menghargai berarti sikap tulus
untuk menerima kehadiran karya-karya orang lain walaupun tidak cocok dengan
aliran, pandangan atau selera pribadi. Seorang penghayat seni (apresiator)
sebaiknya tidak bertindak “a priori”, melainkan bersedia bertindak
terbuka secara objektif.
b.
Kedua, sikap memahami berarti sikap bersedia mencari
jawab atas pertanyaan “mengapa demikian” bukan “apa”.
c.
Ketiga, sikap menikmati berarti sikap menentukan pilihan
secara sensitif, suatu sikap mencari dan menemukan nilai-nilai
estetis yang terkandung dalam karya seni. Untuk itu sebaiknnya
penghayat memiliki kepekaan estetis yang memungkinkan
orang mampu tidaknya menikmati karya seni.
Pada
dasarnya setiap orang mempunyai rasa indah. Rasa indah ini bisa berkembang
menjadi lebih sensitive atau sebaliknya tidak berkembang atau
menumpul. Perkembangan rasa indah ini sangat dipengaruhi kondisi
pribadi dan lingkungan. Untuk membina sensitifitas bisa
dilakukan dengan belajar, misalnya dengan berpartisipasi melihat
pameran, berkarya, banyak membaca buku tentang seni dan sebagainya.
Berdasarkan
uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud apresiasi adalah
respons spesifikasi terhadap karya seni yang disusun dalam
pengalaman baru yang estetis.
4.
Hubungan seniman dan karya seni
Berbicara tentang seni tidak bisa
lepas dari pembicaraan mengenai berbagai perilaku yang bertalian dengan
keindahan, yang pada dasarnya mencakup kegiatan berkreasi dan kegiatan
berapresiasi. Yang pertama, seni menjadi pedoman bagi pencipta, untuk
mengekspresikan kreasi artistiknya dan berdasarkan pengalaman mereka
mampu memanipulasi kreasi arrtistiknya, mampu memanipulasi media guna
menyajikan suatu karya seni. Kedua, seni member pedoman pada
penikmat untuk menyerap karya seni, dan berdasarkan pengalamannya
mereka dapat melakukan apresiasi dengan cara menyerap karya seni untuk menumbuhkan
kesan-kesan estetik tertentu, demikian Mils (dalam Rohidi. 1993:9 ). Hal ini
memberi gambaran bahwa karya seni merupakan sarana komunikasi antara pencipta
dan penikmat.
Seniman sebagai kreator seni
memiliki dorongan atau latar belakang yang bervariasi. Pada sisi lain yaitu
proses pelahiran kreasi seni sangat memberi peluang bagi pengembangan pribadi
pencipta. Inilah yang menyebabkan terwujudnya berbagai bentuk karya seni dalam
gaya individu masing-masing pencipta.
Namun pada lingkungannya kelompok
tertentu yang sudah membentuk kebudayaan tertentu akan
mewujudkan karya seni yang mencerminkan kelompok tersebut yaitu
ciri-ciri umum yang mendasari ciri-ciri pribadi pencipta.
Dapatlah dikatakan perwujudan karya seni sebagai suatu kesatuan karya, dapat
merupakan ekspresi yang bermatra individual, sosial maupun budaya. karya seni
sebagai media ekspresi seniman bisa
berisi/bermuatan sekedar pesan dalam ideom komunikasi sampai pada
pesan perasaan yang lebih dalam dan kompleks. Karya seni juga bisa hanya
sekedar hasil dulikasi hingga yang abstrak.
Sebagaimana uraian sebelumnya
bagaimanapun wujud karya seni, ia merupakan wadah
untuk mengekspresikan pengalaman batiniah pencipta. Inilah hakikat
hubungan seniman dan karya seni. Semakin dekatnya hubungan seniman dan karyanya
yang tercermin dalam makna/nilai wujud karya maupun perilaku dan
pandangan-pandangannya akan mencerminkan pula kualitas nilai karyanya.
v Beberapa
Aliran Dalam Seni Rupa
No.
|
Nama Aliran
|
Pengertian Singkat
|
Tokoh-Tokoh
|
1
|
Romantik
|
Suatu aliran dalam seni rupa yang lebih mengutamakan
perasaan daripada ratio, lebih mengutamakan gerak dramatis dengan teknik
pewarnaan yang sangat indah, kurang memperhatikan anatomi-anatomi, anatomi
tidak jelas
|
Eugene Delacroix Delaroche, Vernet, Raffet, Raden Saleh,
Theodore Gericault
|
2
|
Realisme
|
Suatu aliran yang temanya lebih menitik beratkan pada
faktor kenyataan, yaitu apa yang ada dalam dunia luar, dengan menitik
beratkan pada karakteristik yang ada pada realita itu sendiri, pewarnaan
tidak sesuai dengan alam yamg tampak.
|
Gustave Caurbet, Jean Francois Mullet, Honore Daumier,
George Hendrik Breitner
|
3
|
Naturalisme
|
Suatu aliran yang menitikberatkan pada usaha melukiskan
segala sesuatu sesuai natur atau alam. wujud karyannya dibuat setepat
mungkin sesuai dengan mata kita melihat gejala alam yang baik
susunan, perbandingan keseimbangan, perspektif, watak permukaan, warna dsb.
|
Manet
|
4
|
Impressionisme
|
Aliran yang meninikberatkan adanya kesan mengenai
pewarnaan, cahaya, bayang-bayang dan kesan yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan bentuk realita objek tidak dihiraukan sama sekali. Kesan sesaat
inilah yabg dijadikan pedoman.
|
Monet. Renoir, Degas, Paul Cezanne, Paul Gauguin
|
5
|
Post Impressionisme
|
Aliran sesudah impressionisme dimana mereka melengkapi
diri dengan perenungan yang mendalam mengenai problem
sinar dan pewarnaan, tidak meninikberatkan pada kesan sesaat.
|
Paul Gezanne, Vincent Van Gogh, George Seurat
|
6
|
Neo Impressionisme
|
Suatu aliran yang lebih mengutamakan cahaya,
dengan pewarnaan langsung pada kanvasnya.
|
Willem Maris, Paul Cezanne
|
7
|
Simbolisme
|
Suatu aliran yang lebih mengutamakan simbol atau lambang
tertentu daripada objek yang dilukis, biasanya berpijak pada agama Hindu.
|
William Blake
|
8
|
Monumentalisme
|
Aliran mempunyai titik tolak dari kepercayaan
Mesir Kuno.
|
Piere Pauvis De Chanennes
|
9
|
Expressionisme
|
Dalam melukis aliran ini lebih menitikberatkan spontanitas
dan greget yang disertai perasaan yang penuh daya konsentrasi tinggi dan
penginderaan-penginderaan batin pada kanvas, dan komposisi serta garis yang
mantap.
|
Cezanne, Gauguin Mdan Vincent Yan Gogh Sebagai Pelopornya
|
10
|
Fauisme
|
Aliran modern yang timbul setelah aliran
expresionisme, lebih bebas dari pewarnaan, garis maupun komposisi, dalam
mengutarakan gagasan, spontanitas ke dalam lukisan. Melukis apa saja yang
dikehendaki, tidak perlu mengartikan apa yang dilukiskan.
|
Henri Rousseau, Henri Matisse, Paul Dufi, Khees Van
Dongen, Yan Shuyter, Leo Gester
|
11
|
Kubisme
|
Bercirikan bentuk-bentuk kubus dan kotak-kotak yang
dibangun atas dasar ilmu ukur dan berusaha untuk membebaskan diri
kaidah-kaidah akademis, baik tentang pewarnaan maupun
komposisinya.
|
Pablo Picasso, Braque, Faurie, Henri Matisse
|
12
|
Surreaslisme
|
Suatu aliran yang berusaha untuk menggambarkan aktivitas
jiwa manusia dalam keadaan yang bebas, dinamis belum terikat oleh
aturan-aturan logika, etika, maupun estetika, penuh misteri, kerapkali
membawa suasana yang menakutkan, dengan objek yang meleleh, meliuk laksana
tak bertulang.
|
Salvadore Dali, Paul Klee, Mare Chagall
|
13
|
Dadaisme
|
Mengemukakan lukisan yang bersifat kanak-kanak. Bahwa
ukuran keindahan itu terletak sepenuhnya pada pembawaan
seseorang dengan ciri karya yang liar dan kadang-kadang tidak pantas. Aliran
ini mencapai puncak di tahun 1920, pada suatu festival dasar mengenai puisi,
lukisan, dan musik di Paris.
|
Paul Klee, Kurt Switters
|
14
|
Futurisme
|
Aliran yang menyukai segala sesuatu yang berbau
teknik atau kebisingan dan keributan, mereka memuja kecepatan dan
tenaga perang, mereka banyak melukis pabrik,
mesin-mesin penggerak, kerja keras, perang perjuangan dan
sebagainya. Pada dasarnya wujud karya lebih menekankan paga gambaran gerak.
|
F.T Marinetti, Umberto Bacioni, Marcel Duchamp, Carlo
Carra, Buido Severini
|
15
|
Essensialisme
|
Bercirikan keseimbangan kosmos-kosmos adalah
merupakan suatu kesatuan daya angkat untuk berada ditempatnya masing-masing,
tunduk pada hukum evolusi dan tidak dipaksakan.
|
Piet Mondrian. Van Der Luk
|
16
|
Absolutisme
|
Suatu aliran yang menitik beratkan paduan dan
kesatuan aneka ragam warna, garis-garis maupun bidang dan tidak menurut
aturan alam.
|
Wassily Kandisky
|
17
|
Decoratip
|
Suatu aliran dalam seni lukis yang lebih menitikberatkan
pada keindahan warna, bidang maupun objek yang dilukiskan.
|
|
18
|
Primitivisme
|
Suatu aliran dalam seni rupa yang menghasilkan buah karya
yang sangat sederhana, atau bisa, mempunyai kesan mistik, angker dan
menakutkan.
|
|
19
|
Abstrak
|
Suatu aliran dalam seni lukis yang lebih menitikberatkan
sesuatu yang tidak nyata. Aliran ini merupakan sebagian merupakan
perkembangan lanjutan dari kubisme.
|
Piet Mondrian, Wassily Kandisky, J. Pollock. Broadway
Boogie Woogie
|
20
|
Naïf Primitivisme
|
Suatu aliran yang menunjukkan sifat-sifat kekanakan dan
primitif.
|
Henri Rousseau, Moris Utrillo
|
21
|
Optik Dan Kinetik (Cinetism)/Op Art
|
Suatu aliran yang mengutamakan sifat-sifat susunan
geometris dengan selalu diulang-ulamg dan biasanya diatur rapi sehingga bisa
mengecoh mata kita.
|
Victor Vasarely, Wolliam De Kooning, Andi Warhol
|
v Beberapa
Riwayat Seniman Dan Karya- Karyanya
1.
Raden Saleh ( Alm )
Raden Saleh Syarif Bustaman ( 1807 – 1880 ) adalah perintis
seni rupa baru Indonesia. Lukisan Raden Saleh dikenal dengan gaya yang
bergerak, adegan petualang atau adegan berdrama, seperti pada lukisan “Antara
Hidup dan Mati” ( 1848 ) yang melukiskan perkelahian Bison dengan Singa, “.
Berburu Banteng di Jawa” ( 1870 ), yang melukiskan pengendara-pengendara kuda
menyerang seekor banteng, “Hutan Terbakar”, yang menggambarkan sejumlah
binatang kebingungan oleh amukan api, “Banjir”, yang melukiskan orang ketakutan
di tengah bencana alam dan lain-lain.
2.
S. Soedjojono ( Alm )
S. Soedjojono dilahirkan di Kisaran , Tebing Tinggi,
Sumetera Utara. Sebagian besar orang mengatakan kira-kira beliau lahir sekitar
tahun 1913. Beliau diberi tanda kehormatan sebagai bapak seni lukis Indonesia
modern karena beliau sebagai orang yang dengan teguh dan keras mencoba
merumuskan dasar-dasar dan cita-cita seni lukis Indonesia khususnya dan
kesenian umumnya, telah tercatat dalam sejarah. Lukisan beliau yang sangat
mengesankan adalah potret wanita “ di Muka Kelambu Terbuka ”. Lukisan ini
bercerita tentang raut muka wanita yang penuh kerelaan, walupun menyimpan
endapan derita yung terbaca pada air mukanya.
3.
Affandi
Affandi dilahirkan di Cirebon kurang lebih tahun 1910, anak
dari R. Koesoema. Beliau dikatakan sebagai seniman yang menyandang predikat
“Sang Maestro ” dalam bidang seni lukis. Tema-tema lukisan beliau
banyak menggambarkan realitas kehidupan sehari-hari atau segala sesuatu yang
dirasa dekat dengan beliau. Lukisan-lukisan beliau antara lain berjudul : Tiga
Pengemis, Kandang Kerbau, Penyabung Ayam, Ibu, Saya dan Helfi, Jembatan Bamboo,
Bunga Matahari dan sebagainnya.
4.
Otto Djaja
Ia dilahirkan di Rangkasbitung, Banten, Jawa
Barat pada tahun 1916. Sebuah lukisan yang berjudul “Pertemuan” merupakan karya
masterpiece Otto Djaja. Lukisan ini menggambarkan pertemuan yang terjadi dalam
sebuah kamar tidur, melukiskan dialog tanpa kata. Lukisan dia cenderung
karikatur, hemat warna tetapi memiliki kedalaman tema
5.
Sapto Hudoyo
Lahir tahun 1925 di Solo.
Pada awalnya ia lebih banyak membuat lukisan realistis. Pada perkembangan
berikutnya ia cenderung menghasilkan lukisan kolase yaitu lukisan teknik temple
dengan menggunakan bahan diantaranya seng dan aluminium. Jenis lukisan ini di
Eropa biasa disebut “asemblij” (assemblage). Ia juga banyak membuat
karya batik, antara lain berjudul wanita dengan Klenting,,Wanita Pembawa
Keranjang, Pahlawan, Dwi Sri dan sebagainya.
6.
Bagong Kussudiardjo
Lahir di Yogyakarta tahun 1928. Beberapa karyanya antara
lain : Tulamg-Lulang Berserakan, Krawang Bekasi, Arisan, Waisak 78, Turun dari
Salib, Pemandangan, Kerja di Pantai, Menanti Tamu, Bertemu Ibu Terhormat,
Allah, Kawula Gusti dan sebagainya.
7.
Iwan Tirta
Ia seorang sarjana hukum lulusan UI pada tahun 1958. Dia
pernah menulis naskah buku tentang ‘Batik, Pola dan Corak’.
8.
Akhmad Sadali
Ia lahir di Garut tahun 1924. Karya-karya sadali antara lain
berjudul : “Sisa Emas pada Latar Gelap”, ”Coretan dan Goresan pada Bidang Tua”,
“Bibtik-Bintik Emas pada Gumpalan yang Di Rumah” dan sebagainya.
9.
Fajar Sidik
Lahir di Surabaya tahun 1930. Wujud karyannya sepenuhnya
menjadi objektif. Judul karyanya bernomor, semuanya bernama “Dinamika
Keruangan”, “Dinamika Keruangan 2” dan seterusnya.
10.
Popo Iskandar
Popo Iskandar kelahiran Bandung 17 Desember 1929. Pada
periode awal karyanya cenderung ekspressionisme, namun pada tahun 1972
karya-karyanya menunjukkan gejala baru yaitu dengan makin ekonomisnya tarikan
garis dan sederhananya penampilan perwujudan. Sebuah lukisannya berjudul
“Bambu” berwujud goresan putih yang melengkung-lengkung di atas kanvas putih
tampak sangat sederhana.
11.
A.D. Pirous
Lahir di Aceh tahun 1933. Karyanya berjudul “Ayam-ayam”
dilukis dengan warna meriah, sangat menarik perhatian pengunjung. Sejak itulah
ia memilih tema-tema “Gadis dengan Burung”, “Gadis dengan Kucing”, “Ayam”, dan
saat itulah ia merasakan menemukan panggilan sebagai pelukis.
12.
Henry Moore
Dia dilahirkan di Castle Inggris, pada tahun 1898, berasal
dari keluarga yang hidup dari hasil pertanian dan upah
tambang. Patung-patung karyanya adalah bertolak
dari dalam dirinya yang ditokohkan dengan semangat keagamaan yang
dia hayati, disamping itu juga pengaruk dunia mistik dan alam yang tidak
rasional banyak mempengaruhinya.
13.
Renoir
Nama lengkapnya adalah Pierre Aguste Renoir, dilahirkan pada
tahun 1841 di Limouges, Perancis Tengah. dianntara lukisannya “Pendayung Perahu
sedang Makan Siang”, “Wanita sedang Memetik Piano” dan “Dua Orang Gadis
Sirkus”, adalah judul-judul yang terkenal.
14.
Vincent Van Gogh
Ia dilahirkan dari keluarga padri Belanda pada tahun 1853
dan meninggal dunia tahun 1890. Karya-karya Van Gogh antara lain ialah “Potret
Seorang Perwira”, “Perahu-Perahu Mayang di Pantai Saint Marin”, “Lading Kubis”,
dan sebagainya.
15.
Picasso
Nama lengkapnya adalah Pablo Picasso, ia dilahirkan di tahun
1881 di kota Malaga, Sanyol. Karya-karyanya antara lain “Guernica”,
“Perkelahian Lembu Jantan”, “Penari Kerdil”, “Kamar Biru”, “Potret”, “Keluarga
Akrobat dengan Kera”, “Anak Laki-Laki dengan Sebuah Pipa” dan sebagainya.
16.
Leonardo Da Vinci
Di dekat kota Florence, Italia dia dilahirkan yang tepatnya
di tahun 1452 dan meninggal dunia tahun 1519. Ia banyak meninggalkan hasil
karya sketsa yang bagitu indah dan beberapa lukisan yang membuat namanya
melejet ke atas, seperti lukisan “Monalisa”.
17.
Michael Angelo
Dia dilahirkan di Capresse, Italia tahun 1475, dekat kota
Florence dan usianya berakhir pada tahun 1564 di kota Roma. karyanga antara
lain membuat patung “Pieta”, patung Daud dengan ukuran raksasa yang dibuat dari
batu pualam, lukisan dinding kapel Sistene, dan lukisan “Pengadilan Terakhir”.
C.
Unsur dan Prinsip Seni Rupa
Unsur-unsur Seni Rupa meliputi:
1.
Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil.
Semua wujud dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat
perhatian, bila berkumpul atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut
bintik.
2.
Garis
Garis dalam seni rupa mempunyai
beberapa wujud dan bermacam-macam pula sifatnya. Hampir semua wujud karya seni
rupa mengandung unsur garis. Garis yang kita amati pada karya seni rupa ada dua
jenis yaitu daris nyata dan garis kesan.
a. Garis nyata
Garis nyata adalah garis yang mudah
dikenal seperti garis lurus, garis lengkung, bengkok, patah, bergelombang, dan
sebagainya. Garis-garis yang bervariasi ini mempunyai karakter sendiri serta
menyarankan suasana sendiri pula. Misalnya garis lengkung yang monoton dapat
memberikan kesan tenang, garis lurus tebal memberi kesan keras, dan sebagainya.
Oleh karena itu, jika seseorang mahir memainkan garis, ia akan dapat
menciptakan suasana yang bisa mempengaruhi orang.
b. Garis kesan (garis pengikat)
Garis kesan pada kenyataannya tidak
ada, tidak jelas, dan secara tergambarkan tidak terlihat. Garis ini lebih
merupakan suatu ilusi/sugesti. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu
bentuk atau ruang, atau batas bidang dengan bidang, atau antara batas warna.
3.
Bentuk
Perpotongan garis dengan garis akan
menghasilkan bidang. Sedangkan bidang dengan bidang dapat menimbulkan bentuk.
Bentuk juga ada yang mempunyai sifat nyata dan ada pula yang bersifat kesan.
Bersifat nyata apabila bentuk tersebut terdapat pada karya seni rupa tiga
dimensi. Jika pada karya seni rupa dua dimensi bentuk itu bersifat kesan.
Misalnya, gambar bola/bulat pada bidang dua dimensi jika diraba ternyata tidak
bulat. Sedangkan pada bentuk tiga ddimensi, bentuk bola/bulat bila diraba akan
nyata bulat.
Bentuk atau bangun terdiri dari
bentuk dua dimensi (pola) dan bentuk tiga dimensi. Bentuk dua dimensi dibuat
dalam bidang datar dengan batas garis yang disebut kontur. Bentuk-bentuk itu
antara lain segitiga, segi empat, trapezium dan lingkaran. Sedang bentuk tiga
dimensi dibatasi oleh ruang yang mengelilinginya dan bentuk-bentuk itu antara
lain limas, prisma, kerucut, dan silinder.
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
Sifat atau karakteristik dari tiap bentuk dapat memberikan kesankesan tersendiri seperti :
ü Bentuk teratur kubus dan persegi,
baik dalam dua atau tiga dimensi memberi kesan statis, stabil, dan formal. Bila
menjulang tinggi sifatnya agung dan stabil.
ü Bentuk lengkung bulat atau bola
memberi kesan dinamis, labil dan bergerak.
ü Bentuk segitiga runcing memberi
kesan aktif, energik, tajam, dan mengarah.
Bentuk dalam seni rupa tiga dimensi, bentuk dikelompokkan menjadi tiga
jenis sebagai berikut :
ü Bentuk Figuratif, adalah bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam
seperi manusia, hewan, tumbuhan dan benda.
ü Bentuk Abstraktif, adalah bentuk figuratif yang digayakan atau diubah
bentuknya (stilasi). Contohnya wayang kulit/golek, topeng, dekorasi batik, dsb.
4.
Warna
Warna adalah salah satu unsur seni rupa
yang paling mudah ditangkap oleh indera mata, jika terdapat cahaya. Warna juga
merupakan salah satu unsur pokok dalam karya seni rupa karena segala sesuatu
pengungkapan itu selalu menggunakan warna. Macam warna banyak sekali, tapi pada
dasarnya warna itu ditimbulkan oleh tiga warna pokok yaitu merah, biru, dan
kuning. Dari tiga warna itu timbul warna baru yang disebut warna sekunder.
Merah dan biru menghasilkan warna ungu, merah dan ungu menghasilkan warna
jingga, biru dan kuning menghasilkan warna hijau. Jika warna sekunder ini
dicampurkan, akan menghasilkan warna tersier.
Warna-warna yang bervariasi tersebut
mempunyai karakter dan menyarankan suasana yang berbeda. Misalnya, warna biru
dan hijau dapat menimbulkan kesan dingin, tenang, segar, penuh kedamaian dan
keadilan. Kesan warna bisa juga ditimbulkan dari kesan ketebalan dan ketipisan
warna serta gradasi yang baik.
5.
Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan pada
suatu benda. Sifat bahan ada yang nyata ada pula yang kesan. Tekstur yang
bersifat kesan dapat kita amati pada gambar atau lukisan. Pada lukisan tekstur
bersifat kesan karena jika diraba ternyata halus. Sedangkan tekstur yang
bersifat nyata dapat kita lihat pada karya tiga dimensional, misalnya seni
patung atau relief. Tekstur juga dapat memberi kesan ilusi pada mata. Tekstur
kasar bisa memberi kesan kecil atau menciut, sedangkan tekstur halus bisa
memberi kesan meluas atau melebar.
6.
Ruang
Pembentukan suatu ruang ditentukan
oleh adanya massa, bentuk yang digubah/disusun. Ruang bagi pelukis lebih
merupakan suatu ilusi/khayal, karena ia bekerja dengan bentuk dua dimensi.
Sedangkan bagi pemahat dan arsitek, ruuang lebih banyak meruupakan suatu
kenyataan karena ia bekerja dengan bentuk tiga dimensi. Ruang dapat disusun
mencuat, melengkung, lengang, sepi, ribut, kacau, menerawang, membuka, dan
sebagainya. Semuanya tergantung dari cara penyusunan bidang-bidang, garis,
bentuk/massa.
7.
Cahaya
Cahaya juga memiliki sifat nyata dan
kesan. Sifat nyata jika sumber cahaya itu benar-benar berasal dari benda alam
seperti lampu, matahari, api, dan sebagainya. Sifat kesan terjadi jika cahaya
itu hanya tampak sebagai gambaran, misalnya cahaya pada lukisan, gambar atau
foto. Unsur cahaya diguunakan untuk menciptakan kesan gelap terang. Hal ini
bisa dicapai dengan permainan nuansa warna ilmu bayang-bayang dalam perspektif.
Prinsip-prinsip Seni Rupa, meliputi :
1.
Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu
prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah
karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang
mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya
adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai
hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
2.
Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki
keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya
jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman
dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu
benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan
dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
3.
Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata
rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah
karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi
adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden
Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam
karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret
bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 :
13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam
termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang
diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita
lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.
4.
Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang
teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh
pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan
lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk
–bentuk unsur rupa.
5.
Dominasi (Domination)
Dominasi merupakan salah satu
prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi
berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan . Sifat unggul dan istimewa
ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam
dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan
Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian,
menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.
6.
Emphasis
Upaya penampilan pada bagian
tertentu dari karya Seni Rupa yang menarik perhatian dengan cara pengaturan
posisi, perbedaan ukuran, perbedaan warna, atau unsur lain, dan pengaturan arah
unsur-unsur.
7.
Harmoni/keselarasan
Adalah susunan unsur-unsur seni yang
senada atau kombinasi dari bagian-bagian yang serasi.
D.
Membina Apresiasi Seni pada Anak
Peningkatan apresiasi dapat
dilakukan dari tingkat dasar yang sederhana, dari karya-karya siswa sendiri dan
teman-temannya, dilakukan guru di dalam kelas. Peningkatan kepekaan apresiasi
merupakan gabungan antara aspek : mata (pengamatan) dan rasa (penghayatan),
melalui teknik bertanya dan menunjukkan unsur-unsur menarik dari suatu karya.
Secara lebih
luas, apresiasi dilakukan bukan hanya terhadap karya seni tetapi juga terhadap
keindahan di alam. Siswa diajak “melihat” keindahan yang ada di mana-mana.
Keindahan atau kemenarikan hasil karya ditunjukkan guru (lebih tepat:
disarankan), dengan catatan bukan mutlak harus diterima siswa. Dengan banyaknya
melihat unsur-unsur yang indah/artistik, maka terciptalah pola gambaran mental
pada dirinya tentang apa-apa yang dianggap kebanyakan orang sebagai hal yang
indah/seni. Selanjutnya ia akan memilih, hal-hal apa yang secara individual
menarik bagi dirinya. Di sinilah letak kebebasan siswa untuk menerima atau
menolak, menyenangi atau kurang menyenangi sesuatu yang memungkinkan dirinya
memiliki kepekaan individual (sebagai apresiator) maupun gaya individual (jika
ia berkarya).
Menurut
Lowenfeld (1982), diskusi tentang aspek-aspek desain (harmoni, keseimbangan,
ritme, kesatuan, pusat perhatian, dsb) akan membentuk kesadaran anak terhadap kualitas baik-buruk karya seni dan dengan demikian
apresiasi seni akan terbentuk.
Hal-hal yang
dibicarakan dalam diskusi tersebut meliputi antara lain :
1. Judul-judul atau objek yang
digambarkan: apa yang tampak, apa yang aneh, apa yang menarik. Pada tahap usia
SD, yang disukai anak umumnya penggambaran secara visual yang “hidup”, bukan karya-karya abstrak atau yang memerlukan renungan
mendalam.
2. Warna. Dipertanyakan mana yang
disukai, mana warna yang kurang kuat (kabur), mana yang menurut mereka aneh
atau ganjil.
3. Penempatan. Dipertanyakan,
bagaimana kesesuaian ukuran gambar dengan bidang gambar, distimulasi perlunya
keseimbangan, untuk meningkatkan kepekaan komposisi.
4. Pemanfaatan media. Dipertanyakan
kemungkinan-kemungkinan teknik penggunaan media, sifat khas media serta
cara-cara orang lain yang berhasil menggunakannya.
Perlu
dikemukakan di sini bahwa pengembangan apresiasi seni untuk SD hendaknya lebih
diutamakan secara terpadu dengan kegiatan praktek, jadi bukan tersendiri
misalnya dua jam pelajaran memberi ceramah tentang macam-macam apresiasi seni.
Anak dapat dibimbing untuk mendiskusikan karyanya sendiri atau mengapresiasi
karya teman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apresiasi tidak bisa dilepaskan
dari pembelajaran seni rupa. Dalam pembelajaran apresiasi seni rupa, guru
maupun siswa diwajibkan mengetahui unsur-unsur dalam apresiasi seni yaitu :
1. Seniman dan karya seni,
2. Unsur-unsur seni rupa,
3. Membina apresiasi seni rupa pada anak.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini,
diharapkan guru itu mengetahui terlebih dahulu tentang seni rupa. Bahkan
diharapkan mampu memahami dan menguasai tentang seni.
Langganan:
Postingan (Atom)